Gambar Sampul Biologi · Bab 5 Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan
Biologi · Bab 5 Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan
Faidah dkk

23/08/2021 12:39:55

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab 5 Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan

71

Bab

Bab

Sistem Peredaran Darah

pada Manusia dan Hewan

5

5

Peta Konsep

Sistem peredaran darah

pada manusia

Peredaran darah limfa

Golongan darah dan transfusi

Darah

Pembuluh darah

Jantung

Skerosis

Trombus

Eritroblastosis fetalis

Hipotensi

Miokarditis

Varises

Hemofili

Hipertensi

Anemia

Leukimia

Gangguan dan kelainan

sistem peredaran darah

Cacing tanah

Serangga

Protozoa

Reptil

Burung

Burung

Ikan

Amfibia

Sistem transportasi

pada hewan

Invertebrata

Vertebrata

Sistem peredaran darah

pada manusia dan hewan

Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA

72

Tahukah kamu bagaimana zat makanan yang sudah

dicerna didistribusikan ke seluruh tubuh? Kamu pasti ingat

bahwa tubuh organisme merupakan gabungan dari berbagai

sistem organ. Salah satunya adalah sistem peredaran darah

yang berfungsi untuk mengedarkan zat makanan ke seluruh

tubuh. Zat makanan berguna untuk pertumbuhan, mengganti

sel-sel yang rusak, dan untuk beraktivitas.

Sistem peredaran darah disebut juga sistem transportasi,

yang terjadi pada hewan vertebrata dan invertebrata. Pada

hewan invertebrata lebih tepat digunakan istilah sistem

transportasi. Hal ini disebabkan karena hewan invertebrata

mengedarkan makanan tidak melalui pembuluh darah. Setelah

mempelajari bab ini, kamu dapat memahami tentang struktur,

fungsi proses, dan penyakit pada sistem peredaran darah

manusia dan hewan. Mari cermati uraiannya.

Sistem Peredaran

Darah pada

Manusia

A

Pada manusia, sistem transportasi atau peredaran darah terdiri

atas tiga bagian utama, yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah.

Jantung terletak di rongga dada, diselaputi oleh suatu

membran pelindung yang disebut

perikardium

. Dinding jantung

terdiri atas jaringan ikat padat yang membentuk suatu

kerangka fibrosa dan otot jantung. Serabut otot jantung

bercabang-cabang dan beranastomosis secara erat.

a.

Struktur dan cara kerja jantung

Jantung manusia dan mamalia lainnya mempunyai empat

ruangan, yaitu atrium kiri dan kanan, serta ventrikel kiri dan

kanan. Dinding ventrikel lebih tebal daripada dinding atrium,

karena ventrikel harus bekerja lebih kuat untuk memompa

darah ke organ-organ tubuh yang lainnya. Selain itu, dinding

ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena

ventrikel kiri bekerja lebih kuat memompa darah ke seluruh

1. Jantung

Gambar 5.1

Struktur jantung

Katup trikuspid

tubuh. Sedangkan, ventrikel kanan hanya memompa

darah ke paru-paru. Atrium kiri dan kanan dipisahkan

oleh sekat yang disebut

septum atriorum

. Sedangkan,

sekat yang memisahkan ventrikel kiri dan kanan

dinamakan

septum interventrakularis.

Arteri

koroner

kanan

Katup aorta

Katup mitral

Arteri koroner kiri

Katup pulmoner

Lengkung aortik

Vena cava superior

Arteri menuju kepala

dan tangan

Darah kotor dari tubuh masuk ke atrium kanan, kemudian

melalui katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel

kanan. Nama trikuspid berhubungan dengan adanya tiga daun

jaringan yang terdapat pada lubang antara atrium kanan dan

ventrikel kanan. Kontraksi ventrikel akan menutup katup

trikuspid, tetapi membuka katup pulmoner yang terletak pada

Sumber: Image.google.co.id

Bab 5 Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan

73

lubang masuk arteri pulmoner. Darah masuk

ke dalam arteri pulmoner yang langsung

bercabang-cabang menjadi cabang kanan

dan kiri yang masing-masing menuju paru-

paru kanan dan kiri. Arteri-arteri ini

bercabang pula sampai membentuk arteriol.

Arteriol-arteriol memberi darah ke pembuluh

kapiler dalam paru-paru. Di sinilah darah

melepaskan karbondioksida dan mengambil

oksigen. Selanjutnya, darah diangkut oleh

pembuluh darah yang disebut venul, yang

berfungsi sebagai saluran anak dari vena

pulmoner. Empat vena pulmoner (dua dari

setiap paru-paru) membawa darah kaya

oksigen ke atrium kiri jantung. Hal ini

merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem

pulmoner atau

peredaran darah kecil

.

Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui

katup bikuspid. Kontraksi ventrikel akan menutup katup

bikuspid dan membuka katup aortik pada lubang masuk ke

aorta. Cabang-cabang yang pertama dari aorta terdapat tepat

di dekat katup aortik. Dua lubang menuju ke arteri-arteri

koroner kanan dan kiri. Arteri koroner ialah pembuluh darah

yang memberi makan sel-sel jantung. Arteri ini menuju arteriol

yang memberikan darah ke pembuluh kapiler yang menembus

seluruh bagian jantung. Kemudian, darah diangkut oleh venul

menuju ke vena koroner yang bermuara ke atrium kanan.

Sistem sirkulasi bagian ini disebut

sistem koroner

.

Selain itu, aorta dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi

arteri yang mengedarkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh

(kecuali paru-paru), kemudian darah miskin oksigen diangkut

dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena ke jantung (atrium

kanan). Peredaran darah ini disebut

peredaran darah besar

.

b.

Denyut jantung dan tekanan darah

Otot jantung mempunyai kemampuan untuk berdenyut

sendiri secara terus menerus. Suatu sistem integrasi di dalam

jantung memulai denyutan dan merangsang ruang-ruang di

dalam jantung secara berurutan. Pada mamalia, setiap

kontraksi dimulai dari simpul sinoatrium. Simpul sinoatrium

atau pemacu terdiri atas serabut purkinje yang terletak antara

atrium dan sinus venosus. Impuls menyebar ke seluruh bagian

atrium dan ke simpul atrioventrikel. Selanjutnya, impuls akan

diteruskan ke otot ventrikel melalui serabut purkinje. Hal ini

berlangsung cepat sehingga kontraksi ventrikel mulai pada

apeks jantung dan menyebar dengan cepat ke arah pangkal

arteri besar yang meninggalkan jantung.

Gambar 5.2

Skema peredaran darah

manusia

Kapiler organ

dalam dan kaki

Aorta

Ventrikel kiri

Atrium kiri

Vena

pulmoner

Vena pulmoner

Kapiler

paru-paru

kanan

Arteri pulmoner

Vena cava superior

Kapiler kepala

dan lengan

Arteri pulmoner

Kapiler paru-

paru kiri

Atrium kanan

Ventrikel kanan

Vena

cava

inferior

Sumber: Image.google.co.id

Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA

74

Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda-

beda, dipengaruhi oleh pekerjaan, makanan, umur dan emosi.

Irama dan denyut jantung sesuai dengan siklus jantung. Jika

jumlah denyut ada 70 maka berarti siklus jantung 70 kali

semenit. Kecepatan normal denyut nadi pada waktu bayi sekitar

140 kali permenit, denyut jantung ini makin menurun dengan

bertambahnya umur, pada orang dewasa jumlah denyut

jantung sekitar 60 - 80 per menit.

Pada orang yang beristirahat jantungnya berdetak sekitar

70 kali per menit dan memompa darah 70 ml setiap denyut (volume

denyutan adalah 70 ml). Jadi, jumlah darah yang dipompa setiap

menit adalah 70 × 70 ml atau sekitar 5 liter. Sewaktu banyak

bergerak, seperti olahraga, kecepatan jantung dapat menjadi 150

setiap menit dan volume denyut lebih dari 150 ml. Hal ini, membuat

daya pompa jantung 20 - 25 liter per menit.

Darah mengalir, karena kekuatan yang disebabkan oleh

kontraksi ventrikel kiri. Sentakan darah yang terjadi pada setiap

kontraksi dipindahkan melalui dinding otot yang elastis dari

seluruh sistem arteri. Peristiwa ketika jantung mengendur atau

sewaktu darah memasuki jantung disebut

diastol

. Sedangkan,

ketika jantung berkontraksi atau pada saat darah mening-

galkan jantung disebut

sistol

. Tekanan darah manusia yang

sehat dan normal sekitar 120 atau 80 mm Hg. 120 merupakan

tekanan sistol, dan 80 adalah tekanan diastole.

Pembuluh darah merupakan jalan bagi darah yang

mengalir dari jantung menuju ke jaringan tubuh, atau

sebaliknya. Pembuluh darah dapat dibagi menjadi tiga macam,

yaitu pembuluh nadi, pembuluh vena, dan pembuluh kapiler.

a.

Pembuluh nadi

Pembuluh nadi atau pembuluh arteri ialah pembuluh darah

yang membawa darah dari jantung menuju kapiler.

Arteri

vertebrata dilapisi endotel dan mempunyai dinding yang relatif

tebal yang mengandung jaringan ikat elastis dan otot polos. Arteri

cenderung terletak agak lebih dalam di jaringan badan.

2. Pembuluh Darah

Gambar 5.3

Tekanan sistol dan diastol

Mengapa jumlah denyut

jantung orang yang

sedang berolah raga lebih

tinggi daripada orang yang

sedang istirahat?

Diskusikan dengan teman

sebangkumu.

Sumber: Image.google.co.id

Bab 5 Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan

75

Dinding arteri besar (aorta) yang keluar dari jantung banyak

mengandung jaringan ikat. Kekuatan tiap sistol ventrikel

mendorong darah ke dalam arteri dan melebarkannya agar dapat

menampung darah tersebut. Pada waktu diastol, kelenturan

dinding bagian pertama arteri tersebut membantu mendorong

darah ke bagian arteri yang menjadi lebar. Elastisitas arteri yang

besar itu mengubah arus darah menjadi mantap dan tenang.

Peregangan dan kontraksi arteri yang terjadi bergantian dengan

sangat cepat menuju perifer (7,5 m per detik) yang dapat

dirasakan sebagai denyut nadi.

Setelah arteri mencapai jaringan, arteri akan bercabang-

cabang. Pada tiap cabang rongga saluran menjadi makin

sempit, tetapi jumlah luas penampang makin besar sehingga

kecepatan arus darah berkurang dan tekanannya menurun.

b.

Pembuluh vena

Pembuluh vena atau pembuluh balik

ialah pembuluh darah yang membawa

darah ke arah jantung. Pembuluh vena

terdiri atas tiga lapisan, seperti

pembuluh arteri. Dari lapisan dalam ke

arah luar adalah endotel, jaringan elastik

dan otot polos, serta jaringan ikat fibrosa.

Pada sepanjang pembuluh vena,

terdapat katup-katup yang mencegah

darah kembali ke jaringan tubuh.

Pembuluh vena terletak lebih ke

permukaan pada jaringan tubuh

daripada pembuluh arteri.

Perbedaan pembuluh arteri dengan pembuluh vena dapat

dilihat pada Tabel 5.1 berikut.

Tabel 5.1

Perbedaan arteri dengan vena

No.

Sifat

Arteri

Vena

1.

dinding

tebal dan elastis

tipis, kurang elastis

2.

katup

satu

pada pangkal arteri

banyak, sepanjang vena

3.

letak

di bagian

dalam tubuh

permukaan tubuh

4.

tekanan

kuat, jika terpotong darah

lemah, jika terpotong darah

memancar

menetes

5.

arah aliran

ke luar

jantung

masuk ke jantung

Gambar 5.4

Arteri dan vena manusia

Pada manusia dan mamalia, selain pembuluh darah vena

dari jaringan tubuh yang kembali ke jantung, ada pula vena

yang sebelum kembali ke jantung singgah dahulu ke suatu alat

tubuh, misalnya darah dari usus sebelum ke jantung singgah

dulu ke hati. Peredaran darah ini disebut

sistem vena porta

.

Epitel

Membran besar

KAPILER

Epitel

Otot halus

Jaringan ikat

Katup

Vena

Venula

Arteriol

Jaringan

ikat

Arteri

Otot halus

Epitel

Sumber: Image.google.co.id

Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA

76

c.

Pembuluh kapiler

Pembuluh kapiler ialah pembuluh darah kecil yang

mempunyai diameter kira-kira sebesar sel darah merah, yaitu

7,5 μm. Meskipun diameter sebuah kapiler sangat kecil, jumlah

kapiler yang timbul dari sebuah arteriol cukup besar sehingga

total daerah sayatan melintang yang tersedia untuk aliran darah

meningkat. Pada orang dewasa kira-kira ada 90.000 km kapiler.

Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang

permiabel

daripada membran plasma sel. Oksigen, glukosa, asam amino,

berbagai ion dan zat lain yang diperlukan secara mudah dapat

berdifusi melalui dinding kapiler ke dalam cairan interstitium

mengikuti gradien konsentrasinya. Sebaliknya, karbondioksida,

limbah nitrogen, dan hasil sampingan metabolisme lain dapat

dengan mudah berdifusi ke dalam darah.

Gambar 5.6

Komponen darah terdiri atas

komponen cair dan padat

3. Darah

Tabel 5.2

Komposisi darah dan fungsinya

Kandungan

Air

Garam

-

sodium

-

potassium

-

calcium

Fungsi Utama

pelarut bagi zat-zat lain

- Mempertahankan tekanan

osmotik

- Mempertahankan pH dan

regulasi

Jenis dan

Jumlah (mm

3

)

sel darah merah

(5 - 6 juta)

sel darah putih

(5.000 - 10.000)

Kandungan

mengangkut O

2

dan

membantu CO

2

pertahanan tubuh

dan kekebalan

Plasma 55%

Sel-Sel Darah

Gambar 5.5

Pertukaran kapiler

Medium transpor dari sistem sirkulasi adalah darah. Darah

tidak hanya mengangkut oksigen dan karbondioksida ke dan

dari jaringan-jaringan dan paru-paru. Tetapi juga mengangkut

bahan lainnya ke seluruh tubuh.

Hal ini

meliputi molekul-molekul

makanan (seperti gula, asam amino) limbah metabolisme (seperti

urea), ion-ion dari macam-macam garam (seperti Na

+

, Ca

++

,

Cl

, HCO

3

), dan hormon-hormon. Darah juga berfungsi

mengedarkan panas dalam tubuh. Selain itu, darah memainkan

peranan aktif dalam memerangi bibit penyakit.

Darah yang terdapat di dalam tubuh kira-kira 8% bobot

tubuh. Jadi, seorang laki-laki dengan bobot badan 70 kg

mempunyai volume darah kira-kira 5,4 liter.

Darah manusia terdiri atas dua komponen, yaitu sel-sel

darah yang berbentuk padatan dan plasma darah yang

berbentuk cairan. Jika darah disentrifugasi, maka darah akan

terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian paling bawah adalah

sel-sel darah merah, lapisan di atasnya adalah lapisan berwarna

kuning yang berisi sel-sel darah putih. Sedangkan, lapisan paling

atas adalah plasma darah.

Kapiler

CAIRAN

INTERSTITIAL

DIFUSI

MOLEKUL

Jaringan

sel

Sumber: Image.google.co.id

Sumber: Encarta Library 2005

Bab 5 Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan

77

Gambar 5.7

Sel darah merah

a.

Sel-sel darah

Sel-sel darah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu sel

darah merah, sel darah putih, dan keping-keping darah. Sel-

sel darah ini cukup besar sehingga dapat diamati dengan

mikroskop biasa.

1)

Sel darah merah (eritrosit)

Dari ketiga macam sel darah, sel darah merah mempunyai

jumlah terbanyak. Pada wanita normal mempunyai kira-kira

4,5 juta sel darah merah dalam setiap mm³ darah. Sedangkan,

pada laki-laki normal sekitar 5 juta sel darah merah setiap mm³.

Selain itu, jumlah sel darah merah juga dipengaruhi oleh

ketinggian tempat seseorang hidup dan kesehatan seseorang.

Sel-sel darah merah mempunyai bentuk cakram bikonkaf

dengan diameter 7,5 μm, ketebalan 2 μm, dan tidak berinti sel.

Bentuk bikonkaf ini mempercepat pertukaran gas-gas antara

sel-sel dan plasma darah. Sel darah merah dibentuk dalam

tulang-tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belakang. Eritrosit

memiliki pigmen respirasi, yaitu hemoglobin yang berperan

mengikat oksigen sehingga membentuk oksihemoglobin (HbO

2

).

Jangka hidup sel-sel darah merah kira-kira 120 hari. Sel-sel

darah merah yang telah tua akan ditelan oleh sel-sel fagostik dalam

hati. Sebagian besar besi dari hemoglobin digunakan kembali.

Sedangkan, sisa dari molekul hemoglobin yang dipecah menjadi

pigmen empedu yang diekskresikan oleh hati ke dalam empedu.

2)

Sel darah putih (leukosit)

Sel darah putih mempunyai satu inti sel dan berbentuk tidak

tetap. Fungsi umum dari sel darah putih adalah melindungi

tubuh dari infeksi. Umur leukosit dalam sistem peredaran darah

adalah 12 - 13 hari. Berdasarkan granula yang dikandung

sitoplasma, sel darah putih dapat dibedakan menjadi sel darah

putih bergranula (granulosit) dan sel darah putih yang tidak

bergranula (agranulosit). Leukosit yang bergranula, contohnya

eusinofil

(2 - 4 %),

basofil

(0,5 - 1 %), dan

neutrofil

(60 - 70 %).

Sedangkan, leukosit yang tidak bergranula, contohnya limfosit

(20 - 25 %) dan monosit (3 - 8 %).

Neutrofil dan monosit melindungi tubuh dengan cara

melakukan endositosis terhadap partikel asing yang masuk ke

dalam tubuh. Jumlah eusinofil akan meningkat jika tubuh

-

magnesium

-

klorida

Plasma protein

-

albumin

-

fibrinogen

-

imunoglobulins

- permeabilitas membran

- mempertahankan tekanan

osmotik dan pH

- proses pembekuan darah

- pertahanan tubuh (antibodi)

keping darah

(250.000 - 400.000)

pembekuan darah

Sumber: Image.google.co.id

Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA

78

mengidap cacing-cacing parasit. Basofil berperan dalam reaksi

alergi dengan membentuk sel

mast

. Sedangkan, limfosit berperan

dalam pembentukan antibodi.

Semua sel-sel darah putih dibuat

dalam sumsum tulang dan kelenjar limfa.

Jumlah sel darah putih di dalam tubuh kira-

kira 5.000 - 10.000 sel setiap mm³ darah.

Jika terjadi infeksi, jumlah leukosit di dalam

tubuh bisa meningkat mencapai 30.000.

Jumlah leukosit yang melebihi jumlah

normal ini disebut

leukopeni

. Sedangkan,

jumlah leukosit yang kurang dari jumlah

normal disebut

leukositosis

. Contoh keadaan jumlah leukosit

menjadi lebih besar dari normal adalah leukimia atau kanker

darah. Leukosit yang sangat banyak ini mengakibatkan

fagositosis terhadap sel darah merah oleh sel darah putih.

3)

Keping-keping darah (trombosit)

Keping-keping darah adalah fragmen sel-sel yang

dihasilkan oleh sel-sel besar (megakariosit) dalam sumsum

tulang. Trombosit berbentuk seperti cakera atau lonjong dan

berukuran 2 μm. Keping-keping darah mempunyai umur hanya

8 - 10 hari. Secara normal dalam setiap mm³ darah terdapat

150.000 - 400.000 keping-keping darah. Trombosit memiliki

peranan dalam pembekuan darah.

b.

Plasma darah

Plasma darah ialah cairan berwarna kekuning-kuningan

dan terdapat sel-sel darah. Komponen terbesar dari plasma

darah adalah air. Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul

dan ion-ion yang beraneka ragam. Molekul-molekul ini meliputi

glukosa yang bekerja sebagai sumber utama energi untuk sel-

sel dan asam amino. Selain molekul makanan, juga terdapat

sisa metabolisme sel. Vitamin-vitamin dan hormon juga terdapat

dalam plasma darah. Sejumlah ion, misalnya Na

+

dan Cl

terdapat dalam plasma darah. Kira-kira 7 % plasma terdiri atas

molekul-molekul protein, seperti fibrinogen yang esensial untuk

proses pembekuan darah.

Gambar 5.8

Macam-macam sel darah

putih

Darah manusia dapat digolongkan berdasarkan komposisi

aglutinogen dan aglutininnya. Antigen adalah suatu jenis

protein yang mampu merangsang pembentukan antibodi.

Penggolongan ini sangat bermanfaat untuk transfusi darah.

Untuk lebih memahami, mari ikuti uraian tentang golongan

darah dan transfusi darah berikut ini.

4. Golongan Darah dan Transfusi

Sel T

Sel B

Sel NK

Bab 5 Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan

79

Tabel 5.3.

Aglutinogen dan aglutinin dalam darah

Golongan Darah

Aglutinogen

Aglutinin

A

B

AB

O

A

B

A B

β

α

α

dan

β

a.

Golongan darah

Golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi

empat golongan berdasarkan ada atau tidak adanya antigen

(aglutinogen) dan antibodi (aglutinin). Orang yang bergolongan

darah A, pada membran sel darah merah mengandung antigen

atau aglutinogen A. Sementara,

plasma darahnya mengandung

aglutinin

β

(antibodi

β

). Orang yang bergolongan darah B, pada

membran sel darah merah mengandung aglutinogen B, sementara

plasma darahnya mengandung aglutinin

α

(antibodi

α

).

Orang yang bergolongan darah AB, pada membran sel

darah merah mengandung aglutinogen A dan B, sementara

plasma darahnya tidak mengandung antibodi

α

dan

β

.

Sedangkan, orang yang bergolongan darah O, pada membran

sel darah merah tidak memiliki aglutinogen A dan B, sementara

plasma darahnya mengandung aglutinin

α

dan

β

. Untuk lebih

memahami, mari perhatikan Tabel 5.3 di bawah ini.

b.

Transfusi darah

Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang

kepada orang yang memerlukan. Orang yang memberi darah

disebut

donor

, sedangkan orang yang menerima darah disebut

resipien

. Dalam transfusi darah, donor harus memperhatikan

jenis aglutinogen (antigen) yang dimilikinya. Sedangkan, pada

resipien yang perlu diperhatikan adalah aglutininnya (antibodi).

Jika antigen A (aglutinogen A) bertemu dengan antibodi

α

(aglutinin

α

), maka darah akan menggumpal atau membeku.

Begitu pula sebaliknya, jika antigen B (aglutinogen B) bertemu

dengan antibodi

β

(aglutinin

β

), maka darah juga akan

menggumpal atau membeku.

Golongan darah O dapat menjadi donor bagi semua

golongan darah

, karena golongan darah ini tidak memiliki

aglutinogen A maupun B sehingga tidak menyebabkan aglutinasi

atau penggumpalan darah. Oleh karena itu, golongan darah O

disebut donor universal. Golongan darah O hanya dapat

menerima darah dari orang yang bergolongan darah O juga,

dan tidak dapat menerima darah dari golongan darah yang

lainnya karena golongan darah O memiliki antibodi

α

dan

β

.

Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA

80

Golongan darah AB merupakan resipien universal, karena

dapat menerima darah dari golongan darah A, B, AB, maupun

O. Hal ini disebabkan karena golongan darah AB tidak

mempunyai antibodi (aglutinin)

α

maupun

β

, tetapi hanya

memiliki antigen (aglutinogen) A dan B.

Selain golongan darah, ada faktor lain yang menentukan

dalam transfusi darah

, yaitu

suatu antigen yang dimiliki manusia

yang dinamakan rhesus. Rhesus negatif adalah darah yang di

dalam eritrositnya tidak mengandung antigen rhesus, tetapi

dalam plasma darahnya mampu membentuk antibodi atau

aglutinin rhesus. Jika

darah

seseorang yang bergolongan rhesus

positif ditransfusikan ke golongan rhesus negatif, maka akan

terjadi penggumpalan walaupun golongan darahnya sama.

Pada mamalia dan manusia, selain peredaran darah,

terdapat pula peredaran limfa atau getah bening. Cairan limfa

tidak mengandung eritrosit dan trombosit, tetapi banyak

mengandung sel darah putih, yaitu limfosit. Limfa berperan

dalam mengangkut sisa metabolisme, lemak dari usus, dan

menghancurkan kuman. Peredaran limfa tidak selalu melalui

pembuluh sehingga disebut peredaran terbuka.

Gambar 5.9

Pembuluh getah bening

(limfa) pada manusia

5. Peredaran Limfa

Tabel 5.4.

Skema Kemungkinan Terjadinya Transfusi Darah

D

O

N

O

R

Aglutinogen

A

B

AB

O

A

-

+

+

-

B

+

-

+

-

AB

-

-

-

-

Resipien

Aglutinin

+ = terjadi penggumpalan

-

= tidak terjadi penggumpalan

O

+

+

-

-

Saluran limfa

kanan, masuk

ke pembuluh

Saluran

toraks

Apendiks

Adenoid

Tonsil

Titik limfa

Saluran

thoraks masuk

pembuluh

Timus

Limpa

Kapiler

darah

Katup

Pembuluh limfa

Jaringan sel

Cairan interstitial

Kapiler limfa

Massa limposit dan

makrofag

Pembuluh

limfa

Sumsum

tulang

Sumber: Image.google.co.id

Bab 5 Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan

81

Peredaran limfa dimulai dari jaringan dan berakhir pada

pembuluh balik di bawah selangka. Cairan limfa berasal dari

plasma darah dalam kapiler darah yang keluar menuju jaringan

tubuh. Kemudian, cairan limfa ini masuk ke dalam dua macam

pembuluh getah bening, yaitu duktus limfatikus dekster dan

duktus toraksikus sinister. Duktus limfatikus dekster ialah

pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari kepala, leher,

dada, paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kanan masuk

ke pembuluh balik bawah tulang selangka kanan. Sedangkan,

duktus toraksikus sinister ialah pembuluh yang mengalirkan

cairan limfa dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan

tangan sebelah kiri masuk ke pembuluh balik di bawah tulang

selangka kiri.

Gangguan dan

Kelainan Sistem

Peredaran Darah

B

Gangguan pada darah dan sistem peredaran darah dapat

terjadi karena kerusakan, faktor keturunan, dan lainnya.

Gangguan tersebut, antara lain:

1. Anemia

Anemia adalah penyakit kekurangan darah. Hal ini

disebabkan karena kekurangan zat hemoglobin dan zat besi.

Leukimia merupakan kelainan sistem peredaran darah

yang disebabkan oleh pertumbuhan sel darah putih atau

leukosit yang tidak terkendali. Sehingga, sel darah putih berlebih

dan memakan sel darah merah.

2. Leukimia (Kanker Darah)

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi, yang disebabkan

karena penyempitan pembuluh darah. Tekanan sistolnya

sekitar 140 - 200 mmHg dan tekanan diastolnya sekitar 90 -

110 mmHg. Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat

menyebabkan pecahnya pembuluh darah atau tersumbatnya

arteri di otak. Hal ini dapat mengakibatkan penderita meninggal

dunia karena stroke.

3. Hipertensi

Hipotensi adalah tekanan darah rendah, tekanan sistolnya

di bawah 100 mmHg. Penderita hipotensi biasanya mengalami

pusing-pusing dan jantung berdetak lebih cepat.

4. Hipotensi

Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA

82

Varises adalah pelebaran pembuluh balik (vena).

Umumnya terjadi pada wanita hamil, orang yang terlalu lama

berdiri atau jongkok.

7. Varises

Trombus adalah kelainan pada jantung karena adanya

gumpalan di dalam nadi tajuk. Gumpalan ini menyebabkan

penyumbatan di dalam nadi sehingga otot jantung kekurangan

makanan dan oksigen. Hal ini, menyebabkan sebagian otot

jantung mati sehingga terjadi serangan jantung.

8. Trombus (embolus)

Miokarditis adalah kelainan pada otot jantung karena

radang. Peradangan ini menyebabkan kerja otot jantung

terganggu.

9. Miokarditis

Sklerosis adalah kelainan pembuluh nadi yang mengeras.

Hal ini menyebabkan elastisitas pembuluh darah menurun

sehingga tekanan darah meningkat. Jika sklerosis terjadi pada

arteriol di otak, maka akan menyebabkan stroke.

10. Sklerosis

Hemofili adalah penyakit keturunan berupa darah sukar

membeku jika terjadi luka. Darah akan terus mengalir lewat

luka sekecil apapun sehingga penderita meninggal karena

kehabisan darah.

5. Hemofili

Penyakit

eritroblastosis fetalis

disebabkan karena aglutinin

atau anti rh darah ibu masuk ke dalam darah anaknya yang

memiliki rh

+

. Hal ini menyebabkan sel-sel darah anak rusak atau

menggumpal.

6. Penyakit Kuning pada Bayi (

Eritroblastosis Fetalis

)

Bab 5 Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan

83

Sistem

Transportasi pada

Hewan

C

Sistem peredaran darah disebut juga sistem transportasi

yang terjadi pada hewan vertebrata dan invertebrata. Mari

cermati uraiannya.

1. Transportasi pada Invertebrata

Hewan invertebrata memiliki sistem transportasi yang

berbeda-beda. Berikut ini akan dijelaskan beberapa sistem

transportasi pada hewan invertebrata.

a.

Protozoa

Hewan protozoa tidak membutuhkan suatu sistem

pengangkutan yang khusus. Difusi, pengangkutan aktif, dan

aliran sitoplasma cukup menjamin sebagian tubuhnya

mendapat bahan-bahan yang memadai.

1)

Paramecium

Pada

Paramecium

yang hanya terdiri atas satu sel,

transportasi dilakukan oleh sel itu sendiri. Proses masuknya gas

oksigen ke dalam sel dan pengeluaran gas karbondioksida

terjadi secara difusi melalui membran plasma. Sedangkan,

makanan yang berukuran kecil ditelan oleh sel melalui sitostom

(mulut sel) yang kemudian dicerna di dalam vakuola makanan.

Molekul-molekul makanan yang telah dicerna, kemudian secara

difusi atau pengangkutan aktif oleh vakuola kontraktil masuk

ke dalam sitoplasma.

2)

Planaria

dan

Hydra

Sistem transportasi pada

planaria

dan

hydra

dilakukan oleh

aliran cairan di dalam ruang gastrovaskuler yang bercabang-

cabang. Ruang gastrovaskuler ini dilapisi oleh sel endosit.

Pencernaan pada

planaria

dan

hydra

terjadi secara intrasel yang

dilakukan di dalam sel endosit. Dengan demikian, percabangan

ruang gastrovaskuler yang mengandung sel-sel endosit

menyebabkan permukaan dalam saluran pencernaan menjadi

luas sehingga efisien dalam penyerapan zat. Pada planaria,

saluran pengeluarannya bercabang-cabang ke seluruh jaringan

tubuh dan mengumpulkan zat-zat sisa metabolisme untuk

dikeluarkan melalui sel-sel api.

b.

Serangga

Sistem transportasi pada serangga terjadi tidak hanya di

dalam pembuluh darah, tetapi juga terjadi di dalam rongga

badan serangga tersebut. Sistem transportasi demikian

dinamakan sistem peredaran darah terbuka.

Pada belalang terdapat homosoel, yaitu rongga badan yang

mengecil. Untuk efisiensi aliran dan pembagian darah,

Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA

84

Gambar 5.11

Sistem transportasi cacing

tanah

homosoel ini terbagi menjadi kamar-kamar yang disebut

sinus

.

Bagian sistem tertutup pada peredaran darah adalah sebuah

jantung tabung yang panjang dan aorta yang terdapat di

sebelah dorsal. Jantung memompa darah ke dalam sinus-sinus

dorsal dari homosoel yang merupakan tempat

terjadinya pertukaran bahan-bahan. Sambil

berkontraksi, katup-katup kecil pada dinding

jantung terbuka, kemudian darah masuk dari

sinus dorsal ke jantung. Darah serangga

berwarna biru karena mengandung pigmen

respirasi haemosianin.

c.

Cacing tanah

Cacing tanah berukuran relatif besar dan kompleks. Cacing

ini memiliki sistem peredaran darah tertutup. Peredaran darah

tertutup adalah peredaran darah yang mengalir di dalam

pembuluh darah dan pembuluh kapiler darah.

Pompa yang mengatur aliran cairan pada cacing tanah

ialah lima pasang gelung aorta. Kontraksi otot dari dinding

gelung aorta ini mendesak darah mengalir ke dalam pembuluh

darah ventral. Pembuluh darah ventral mengangkut darah ke

arah belakang dan mengalirkannya ke pembuluh kapiler. Pada

pembuluh kapiler ini terjadi pertukaran bahan-bahan dengan

sel. Setelah itu, darah ke pembuluh darah dorsal. Pembuluh

darah ini berkontraksi menurut irama, mendesak darah kembali

ke gelung aorta. Darah cacing tanah memiliki hemoglobin yang

berfungsi mengikat O

2

.

Gambar 5.10

Sistem transportasi belalang

Pori-pori

Jantung pembuluh

Sumber: Image.google.co.id

Sumber: Image.google.co.id

Sistem transportasi pada hewan vertebrata adalah sistem

peredaran darah tertutup, karena darah mengalir di dalam

pembuluh darah dan kapiler darah. Pada kapiler darah terjadi

pertukaran zat makanan maupun udara. Sistem peredaran

darah tertutup dapat dibagi menjadi dua, yaitu peredaran

darah tunggal dan peredaran darah ganda.

a.

Ikan

Sistem transportasi ikan merupakan peredaran darah

tunggal, karena hanya satu kali melalui jantung dalam satu

peredaran darah lengkap. Jantung ikan tersusun atas sebuah

sinus venosus, atrium, ventrikel, dan sebuah konus arteriosus

yang tersusun secara linier.

Darah kotor yang terkumpul dari seluruh badan ikan

masuk ke atrium yang berdinding tipis. Pada waktu jantung

kendur, darah mengalir melalui sebuah katup ke dalam

ventrikel yang berdinding tebal. Kontraksi ventrikel yang kuat

2. Sistem Transportasi pada Vertebrata

Bab 5 Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan

85

mendesak darah keluar melalui aorta ventralis yang

bercabang-cabang menjadi 6 pasang

lung

aorta yang

menjulur secara dorsal menuju insang melalui arteri

eferen brankialis. Darah yang mengandung CO

2

tersebut dilepaskan ke dalam air melalui kapiler

dalam insang dan O

2

berdifusi dari air menuju insang.

Darah dari insang yang mengandung O

2

, kemudian

meninggalkan insang menuju aorta dorsalis. Aorta

dorsalis membagi darah ini memenjadi cabang-

cabang yang menuju ke seluruh bagian tubuh. Pada

seluruh bagian tubuh ini O

2

digunakan oleh sel, yang

menghasilkan CO

2

. Darah kotor dari tubuh bagian depan

kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior, sedangkan

darah kotor dari tubuh bagian belakang masuk ke jantung

melalui vena kardinalis posterior. Darah kotor dari hati kembali

ke jantung melewati vena hepatika.

b.

Amfibia

Peredaran darah pada amfibia, contohnya katak ialah

peredaran darah ganda karena darah melalui jantung sebanyak

dua kali, yaitu pada saat peredaran darah kecil dan peredaran

darah besar. Peredaran darah kecil ialah peredaran darah dari

jantung menuju paru-paru, kemudian menuju jantung kembali.

Peredaran darah besar ialah peredaran darah dari jantung

menuju ke seluruh tubuh lalu kembali ke jantung.

Jantung katak memiliki tiga ruang, yaitu dua atrium dan

satu ventrikel. Jadi, darah yang mengalir dari tubuh (darah

miskin O

2

) dan paru-paru (darah kaya O

2

) terpisahkan oleh

dua buah atrium, tetapi keduanya bersatu dalam satu ventrikel.

Pada jantung katak terdapat muara dari vena cava anterior

dan vena cava posterior, berupa suatu gelembung yang disebut

sinus venosus.

Atrium kanan menerima darah miskin

oksigen dari pembuluh darah balik (vena) yang

berasal dari seluruh tubuh kecuali paru-paru.

Sedangkan, darah dari paru-paru yang kaya

oksigen dialirkan ke atrium kiri. Darah dari

kedua atrium kemudian mengalir ke satu

ventrikel. Kontraksi ventrikel ini akan mendesak

darah ke sebuah pembuluh yang bercabang-

cabang menjadi cabang kiri dan kanan. Masing-

masing dari cabang ini langsung bercabang-

cabang menjadi tiga arteri pokok. Arteri anterior

mengalirkan darah ke kepala dan otak. Cabang tengah,

lung

aorta mengalirkan darah ke jaringan interna dan alat dalam

badan, sedangkan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit

dan paru-paru.

Gambar 5.12

Sistem transportasi ikan

Arteri

(kaya O

2

)

Arteriol

Kapiler

Venula

Vena

Atrium

Ventrikel

Jantung

Arteri

(miskin O

2

)

Kapiler insang

Gambar 5.13

Sistem peredaran katak

Sumber: Image.google.co.id

Sumber: Image.google.co.id

Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA

86

Gambar 5.14

Sistem peredaran darah

reptil

Darah dari bagian anterior kembali ke jantung melalui vena

cava anterior, dan dari tubuh bagian belakang melalui vena cava

posterior yang bermuara pada sinus venosus dan masuk ke

jantung melalui atrium kanan. Sedangkan, atrium kiri dimasuki

oleh darah dari paru-paru melalui vena pulmoner.

c.

Reptilia

Reptilia, contohnya kadal, mempunyai suatu modifikasi

jantung yang lebih maju daripada amfibi. Pada jantung kadal,

septum atau sekat membagi ventrikel secara tidak sempurna. Bila

ventrikel berkontraksi, lubang pada septum tertutup sehingga

ventrikel terbagi menjadi dua kamar yang benar-benar terpisah

walaupun sesaat. Ini mencegah pencampuran darah yang kaya

oksigen dan miskin oksigen. Hal ini menyebabkan kadal

digolongkan menjadi hewan yang mempunyai empat ruang

dalam jantungnya.

Reptil memiliki sistem peredaran darah

ganda, yaitu peredaran darah ke paru-paru dan

peredaran darah ke seluruh tubuh. Darah dari

jantung dipompa oleh ventrikel kanan menuju

paru-paru melalui arteri pulmonalis. Selanjutnya,

darah dari paru-paru masuk ke atrium kiri

melalui vena pulmonalis. Dari atrium kiri, darah

menuju ventrikel kiri, kemudian dipompa melalui

aorta ke seluruh tubuh. Aorta bercabang menjadi

arteri anterior yang menuju tubuh bagian depan

dan arteri posterior yang menuju tubuh bagian

belakang. Darah kembali dari tubuh menuju

atrium kanan jantung melalui pembuluh vena. Pembuluh dari

tubuh bagian depan disebut vena cava anterior, sedangkan dari

tubuh bagian belakang disebut vena cava posterior.

d.

Aves

Pada burung, septum jantung telah sempurna sehingga

jantung burung empat ruangan, yaitu dua ruang atrium

berdinding tipis dan dua ruang ventrikel dengan dinding yang

tebal. Baik antara atrium kanan dan kiri, maupun antara ventrikel

kanan dan kiri telah benar-benar terpisah.

Atrium kanan menerima darah miskin oksigen dari seluruh

tubuh kecuali paru-paru. Kemudian, darah menuju ventrikal

kanan dan dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.

Sesampainya di paru-paru, darah melepaskan karbondioksida

dan mengambil oksigen. Darah kaya oksigen ini dibawa dari paru-

paru menuju atrium kiri melalui pembuluh darah vena

pulmonalis. Peredaran darah dari jantung ke paru-paru,

kemudian kembali lagi ke jantung ini disebut

peredaran darah kecil

.

Sumber: Image.google.co.id

Bab 5 Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan

87

Darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri.

Darah di dalam ventrikel kiri ini dipompa ke luar

menuju organ-organ tubuh melalui aorta. Aorta

memiliki dua percabangan, yaitu lengkung aorta

dan arteri carotid yang menuju leher dan kepala.

lengkung aorta bercabang-cabang menjadi arteri

yang mengalirkan darah ke berbagai organ

tubuh, misalnya arteri subclavia yang menuju

sayap.

Dari organ tubuh, darah kembali ke jantung

melalui pembuluh vena. Darah dari tubuh bagian

belakang menuju ke jantung melalui vena cava

dorsalis, dan dari tubuh bagian depan melalui

vena cava ventralis.

Gambar 5.15

Sistem peredaran darah

burung

12345678901234567890123456789012123456789012345678

1

234567890123456789012345678901212345678901234567

8

1

234567890123456789012345678901212345678901234567

8

1

234567890123456789012345678901212345678901234567

8

1

234567890123456789012345678901212345678901234567

8

1

234567890123456789012345678901212345678901234567

8

1

234567890123456789012345678901212345678901234567

8

1

234567890123456789012345678901212345678901234567

8

1

234567890123456789012345678901212345678901234567

8

1

234567890123456789012345678901212345678901234567

8

1

234567890123456789012345678901212345678901234567

8

1

234567890123456789012345678901212345678901234567

8

12345678901234567890123456789012123456789012345678

Kamu telah mempelajari sistem peredaran darah pada manusia

dan hewan. Hal-hal penting apa sajakah yang harus diketahui dalam

mempelajarinya? Catatlah dalam bentuk rangkuman. Kemudian,

tukarlah hasil rangkumanmu dengan rangkuman teman. Berikan

masukan dan saran pada rangkuman masing-masing.

Daftar Istilah

Daftar Istilah

Aglutinasi

= proses penggumpalan darah.

Aglutinin

= protein dalam plasma darah yang dapat menggum-

palkan aglutinogen.

Antigen

= protein asing yang masuk ke dalam tubuh.

Aglutinogen

= protein dalam eritrosit yang dapat digumpalkan oleh

aglutinin.

Diastol

= irama relaksasi jantung, pada saat serambi jantung

menguncup.

Fagositosis

= cara sel darah putih menghancurkan mikroorganisme

dengan mengelilingi, membungkus dan menghancur-

kannya.

Gastrovaskuler

= rongga dalam tubuh invertebrata yang berfungsi

sebagai alat pencernaan dan sirkulasi darah.

Sumber: Image.google.co.id

Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA

88

Kapiler

= pembuluh darah terkecil yang tersusun oleh selapis

epitel.

Lung aorta

= garis berlekuk pada aorta.

Perikardium

= selubung pembungkus jantung.

Serum

= komponen cair dari darah (tanpa sel darah dan

fibrinogen).

Sistol

= irama kontraksi jantung pada saat bilik jantung

menguncup.

Bab 5 Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan

89

1. Katak memiliki sistem pembuluh

darah yang tidak dimiliki oleh hewan

lain, yaitu ....

a. vena porta renalis

b. vena porta hepatis

c. vena hepatika

d. arteri pulmonalis

e. vena cava

2. Katup bikuspidalis pada jantung

terletak antara ....

a. atrium

b. vena porta hepatis

c. vena hepatika

d. arteri pulmonalis

e. vena cava

3. Golongan darah O tidak dapat

ditransfusi oleh golongan darah A,

karena akan terjadi reaksi antara

....

a. aglutinin

α

dengan antigen A

b. aglutinin

β

dengan antigen B

c. aglutinin

α

dengan antigen B

d. aglutinogen dengan antibodi

α

e. aglutinogen dengan antibodi

β

4. Zat-zat berikut terlibat aktif dalam

proses pembekuan darah,

kecuali

....

a. vitamin K

d. fibrinogen

b. ion Ca

e. hemoglobin

c. protombin

5. Jantung hewan yang tidak pernah

dilewati darah yang kaya oksigen

adalah ....

a. amfibia

d. aves

b. pisces

e.

mammalia

c. reptil

6. Leukosit mampu keluar dari pem-

buluh darah jika di luar pembuluh

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat di setiap soal-soal berikut.

terdapat benda asing. Peristiwa

tersebut dinamakan ....

a. diapedesis

d. leukositosis

b. amoebosis

e. leukopeni

c. fagositosis

7. Jantung terdiri atas otot serat lurik

yang sifat-sifatnya sebagai berikut,

kecuali

....

a. berinti banyak

b. letak inti di tengah

c. sel otot bercabang

d. tidak cepat lelah

e. lambat bereaksi terhadap rangsang

8. Sel darah yang aktif bekerja dalam

reaksi immunitas, yaitu ....

a. eosinofil

d. limfosit

b. basofil

e. monosit

c. neutrofil

9. Plasma protein pada darah adalah

yang terdapat dalam plasma darah,

yaitu ....

a. sodium

b. imunoglobulins

c. klorida

d. potassium

e. sodium

10. Tekanan darah sistol adalah tekanan

darah sewaktu jantung ....

a. terisi darah

d. kontraksi

b. relaksasi

e.

istirahat

c. melemas

11. Pembuluh darah yang berfungsi

sebagai jantung terdapat pada hewan

golongan ....

a. pisces

d. aves

b. amfibia

e. mamalia

c. annelida

Mari Berkompetensi

Mari Berkompetensi

Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA

90

12. Pada hewan yang menggunakan

sistem gastrovaskuler sudah dipasti-

kan tidak memiliki ....

a. usus

d. darah

b. rongga tubuh

e. saraf

c. alat ekskresi

13. Cairan getah bening berbeda dengan

darah, karena keadaan cairan getah

bening sebagai berikut,

kecuali

....

a. tidak terdapat eritrosit

b. tidak memiliki trombosit

c. mengalir menuju jantung

d. tidak memiliki trombosit

e. mengalir keluar dari jantung

14. Sel darah mamalia berbeda dengan sel

darah merah vertebrata lain, karena

sel darah merah mamalia ....

a. berukuran besar

b. kadar Hb tinggi

c. berwarna merah

d. tak punya nukleus

e. bentuk bulat

15. Penyakit darah sukar membeku,

disebut ....

a. hemofili

d. sklerosis

b. hipertensi

e. varises

c. hipotensi

1 . Apa yang dimaksud sistem peredaran darah terbuka dan tertutup? Jelaskan.

2. Apa perbedaan arteri, vena, dan kapiler? Jelaskan.

3. Darah memiliki tekanan sistol dan diastol. Jelaskan bagaimana terjadinya tekanan

sistol dan diastol.

4. Bagaimana terjadinya denyut jantung? Jelaskan.

5 . Jelaskan perbedaan penyakit anemia dan leukimia.

B. Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas.